Minggu, 18 Juli 2010

Menguap 'N mengantuk


HoahhEm….Saat kamu menguap, malah diikuti ma geliat tubuh. Kebanyakan orang beranggapan kalo menguap tuh tanda ngantuk alias pengen tidur. Tapi sebenernya apa sich gejala menguap tu??Apa menguap tuh identik dengan ngantuk?Knapa kita bisa menguap???'N knapa Qta ngantuk sesudah makan siang???

Banyak banget pendapat para ilmuwan tentang menguap ini. Dari sudut evolusi atau perkembangan manusia,menguap tuh “peninggalan” nenek moyang dalam proses evolusi,paling nggak kita juga bisa liat binatang juga menguap kan!!!!!.

Tapi,ada beberapa teori lain yang diusulkan bwt menyataken tentang menguap ini.
Salah satunya adalah factor kepenatan. Kalo penat,pernafasan akan jadi smakin dalam dari pada biasanya. Berdasarkan teori ini nich(bkn menurutq loh!!)tubuh akan kekurangan oksigen karena pernapasan jadi lambat.Makanya, menguap membantu mendapatkan lebih banyak oksigen dalam darah ‘N nyingkirin lebih banyak karbondioksida dalam darah.

Nah,setelah membahas sekilas tentang menguap,sekarang giliran Qta bahas tentang mengantuk. Hal yang dialami semua orang tiap hari.Tapi, Qta nggak pernah kepikiran kan apa yang bikin Qta jadi ngantuk????.

Mengantuk adalah proses mempersiapkan diri untuk tidur (bedtime). Ini berhubungan dengan circadian ritme seseorang yang udah mengeset jam biologis tertentu (kayak lapar,haus,ngantuk,tidur,bangun,olahraga,dll). Proses ngantuk sendiri tuh hasil dari peninggian hormone melatonin yang disekresikan oleh kelenjar pineal di otak, sebagian disekresikan di lambung ‘N usus. Melatonin ini meninggi saat mata menangkap kegelapan ‘N menurun saat mata menangkap cahaya. Jadi, berdasarkan teori ini manusia emang punya jam tidur pada malam hari ’n jam kerja pada siang hari. Gangguan pada hormon ini bakal nyebabin insomnia ( sulit tidur pada malam hari).

Menguap nggak selalu berarti ngantuk

Menguap kan identik ma ngantuk. Pendapat itu emang bener sich. Selain itu ada banyak manfaat positif bagi kesehatan yang didapat dari menguap.
Menguap adalah reflek alamiah tubuh. Ada gerakan menarik napas, melebarnya tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah, rongga hidung belakang, ’N tenggorok bagian atas), serta relaksasi plus peregangan otot. Makanya, setelah menguap, tubuh jadi lebih rileks.Misalnya organ otak. Bagian vital tubuh tersebut membutuhkan oksigen dalam jumlah cukup. Kebalikannya, kadar karbon dioksida meninggi. Itu akan membahayakan tubuh. Nah, salah satu cara untuk mencukupi kadar oksigen ya dengan menguap. Menguap disertai menarik napas akan mencukupi kekurangan oksigen tubuh. Menguap juga membantu menyeimbangkan tekanan di dalam telinga dan lingkungan. Misalnya ketika berada di pesawat terbang. Pada ketinggian tertentu, tuba eustachius otomatis menyempit untuk melindungi bagian dalam telinga dari tekanan udara yang rendah. Hal itulah yang membuat telinga jadi sakit dan berdenging. Dengan makan permen, tuba eustachius membuka. Peran menyeimbangkan tekanan di dalam telinga dan lingkungan pun dilakukannya.

Mekanisme yang sama terjadi saat menguap. Selain makan permen, menguap sebanyak mungkin akan membuka tuba eustachius. Bisa juga berbincang dengan teman atau orang di sebelahnya. Berbicara juga membuka tuba eustachius. Manfaat lain dari menguap adalah meningkatkan kewaspadaan. Para penerjun payung biasanya menguap terlebih dahulu sebelum terjun dari pesawat. Berdasar beberapa penelitian, selain mengembalikan kewaspadaan para penerjun payung, menguap bikin tubuh jadi lebih rileks. Jadi, saat terjun dari pesawat, tak lagi kagok atau takut. Menguap juga membantu mengatur jam biologis tubuh. Setelah beraktivitas, otomatis langsung menguap. Itu pertanda tubuh sangat lelah dan minta diistirahatkan.

Hal – hal yang menyebabkan kekurangan oksigen

  • Kelaparan
Dalam keadaan kurangnya asupan glukosa,maka metabolisme otak akan turun. Otak tuh organ yang paling rakus mengkonsumsi glukosa ’N oksigen. Menurunnya asupan glukosa, secara nggak langsung konsumsi oksigen oleh otak juga menurun. Reaksi selanjutnya, selain menerbitkan rasa lapar ke lambung, ya dengan menguap.

  • Keletihan
Penggunaan energi buat kerja otomatis butuh oksigen sebagai bahan bakarnya (oksidasi). Selain butuh oksigen yang banyak, hasil oksidasi juga menghasilkan oksidan yang harus dibuang. Kalo numpuk,bisa ganggu sirkulasi atau aliran darah. Menguap membantu mencukupi kebutuhan oksigen yang kurang tersebut.

  • Belajar atau hal – hal apapun yang meres otak.
Para relajar,mahasiswa,analis,pengacara,dokter,dll yang stiap harinya mengandalkan otak,bukan otot untuk bekerja, maka jadi lebih sering menguap. Biasanya nich, proses ini diikitu rasa lapar. Metabolisme otak yang tinggi butuh asupan glucosa ‘N oksigen lebih banyak lagi.

  • Stress atau beban psikologis yang lain.
Saat stres atau terbeban sesuatu, reaksi pertama pada manusia adalah mempercepat denyut jantungnya, mempercepat pernafasannya. Bagi mereka yang udah terbiasa ma kondisi kayak gini,misalnya para dokter UGD, pemadam kebakaran,tentara,reaksi nie nggak menimbulkan dampak apapun. Tapi, bagi mereka yang nggak terbiasa, mekanisme alert nie akan bikin mereka jadi cepet letih, sehinnga pada gilirannya ntar dya jadi menguap.

  • Tekanan udara yang tinggi
Pada daerah yang tinggi banget, tekanan udara yang tinggi bikin paru – paru sulit mengambil udara. Kalo nggak ada latihan sebelumnya, maka malah jadi bahaya, misalnya diatas pesawat, jet, dll.

  • Udara dingin
Pada suhu udara yang lebih rendah,tubuh akan mempertahankan suhu rata – rata tubuh (36,5 – 37,1 derajat Celsius) dengan cara membakar lemak. Supaya tubuh nggak kedinginan. Kalo gagal,bisa dibantu dengan pake jaket,selimut atau baju tebal lainnya. Proses peningkatan metabolisme lemak ini membutuhkan oksigen lebih banyak ‘N tambahan asupan makanan. Makanya nggak heran kalo di daerah yang dingin, Qta jadi cepet lapar, menguap, ‘N ngantuk.

  • Ruangan yang sempit, ventilasi yang kurang baik, ‘N ber-AC.
Dalam ruang ber-AC, Qta cenderung menutup semua lubang ventilasi agar udara dinginnya nggak sia – sia ‘N bisa dinikmati. Padahal cara ini justru bisa ngurangi sirkulasi udara,menurunkan oksigen, ‘N meningkatkan kandungan karbondioksida. Pastikan ruangan itu punya exhaust-fan. Kalo nggak ya dbuka ajha cendelanya.

Penyakit – penyakit yang dihubungkan dengan mengantuk

• Kurang darah (anemia)
• Tekanan darah rendah (hipotensi)
• Diabetes
• Hiperkolesterol
• Gangguan gizi
• Chronic hepatitis
• Gangguan paru
• Gangguan – gangguan metabolik lain.
Jadi, jangan remehkan menguap. Tak selalu bermakna ngantuk kan!!!!!

Menguap Bisa Menular, knapa?

Pernah nggak km ngliat ada orang menguap ditengah kerumunan??? Biasanya, setelah ada yang menguap dalam satu kerumunan, nggak lama kemudian ada orang lain lagi yang menguap, dan ada lagi yang menguap, dan seterusnya. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa menguap bisa menular secara berantai. Knapa?

Penyebab persis menguap, hingga saat ini emang belum ditemukan. Pendapat yang banyak dikemukakan menyebutkan kalo menguap terjadi karena oksigen dalam tubuh minim. Biasanya, orang bisa menguap saat kondisi tubuh lelah, malas, bosan, atau mengantuk. Kebiasaan menguap ini tidak mengenal usia. Mulai dari bayi yang baru lahir ampe orang lanjut usia, punya kebiasaan menguap.

Knapa menular? Sejauh ini emang belum ditemukan jawaban yang pasti pertanyaan itu. Penelitian terbaru dijalankan oleh Guru Besar Psikologi di Universitas Dexter, Philadelphia, Amerika Serikat (AS), Steven Platek. Laporan dari studi tersebut antara lain dipublikasikan oleh jurnal Cognitive Brain Research. Secara singkat, majalah Shine, mengutip laporan tersebut.
Dalam laporan hasil studinya, Platek mengungkapkan bahwa menguap bisa menular karena adanya efek empatetik dalam aktivitas tersebut. Proses menguap itu, kata dia, mirip dengan tertawa. Saat ada satu orang tertawa dalam sebuah kerumunan, biasanya bakal muncul orang lain yang memberikan respons dengan tertawa juga.

"Efek penularan menguap bukan hanya muncul dari penglihatan, tapi juga bisa muncul dari pendengaran, membaca artikel tentang menguap, atau bahkan berpikir tentang menguap," tutur Platek. Dia dan tim penelitinya meyakini bahwa penularan menguap merupakan cara primitif pemodelan perasaan manusia yang terkait dengan manusia yang lain.
Nggak hanya menular, ternyata beberapa studi juga mengungkapkan bahwa aktivitas menguap itu nggak bisa dikontrol. Buktinya, saat seseorang punya keinginan menguap, maka dia akan sangat sulit untuk menahannya. Biasanya, dia hanya bisa menahan agar mulutnya tidak terbuka saat menguap.

Penyebab Qta ngrasa ngantuk sesudah makan siang ;

Jam-jam setelah makan siang, biasanya adalah masa-masa yang paling susah dilewati. Walaupun malam sebelumnya kita udah cukup tidur, tetep saja Qta ngrasa ngantuk. Ada dua hal yang menyebabkan kit1. L-Tryptoa merasa ingin tidur siang

1. L-Tryptophan
L-Tryptophan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar terbentuknya niacin, vitamin B. Niacin sendiri akan dipakai untuk membuat serotonin, zat penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menyebabkan kita jatuh tertidur. Makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, yang akan menyimpan makanan dalam tubuh. Beberapa asam amino lain yang tadinya terkandung di dalam darah bersama-sama dengan L-Tryptophan, akan masuk ke dalam sel otot. Akibatnya, akan terjadi peningkatan pada konsentrasi relatif L-Tryptophan dalam darah dan serotonin yang terbentuk membuat kita mengantuk.

2. Proses pencernaan makanan
Tubuh akan mengirimkan darah ke sistem pencernaan karena proses pencernaan membutuhkan energi yang cukup besar, apalagi kalau makanan yang perlu dicerna mengandung banyak lemak. Energi yang diperlukan juga akan semakin bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya makanan yang kita konsumsi. Pada saat ini, sistem saraf juga menyumbangkan sebagian stok darahnya dan sebagai akibatnya, sistem saraf akan mengalami kekurangan oksigen untuk sementara. Menurunnya efektivitas kerja saraf pada saat sistem pencernaan bekerja inilah yang juga membuat kita ingin tidur siang.








Sumber : Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: